KERIS WAHYU TUMURUN

KERIS WAHYU TUMURUN ASLIKERIS WAHYU TUMURUN BERTUAH

Keris Wahyu Tumurun Kuno


Keris Wahyu Tumurun Kuno ini didapatkan ketika Ki Soeringrono melakukan laku spiritual di Pesarean Agung Sunan Prapen di daerah Gresik Jawa Timur.
Keris Wahyu Tumurun Kuno berbentuk (dhapur) Tilam Upih, diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan kadipaten Tuban sekitar tahun 1200 M.
Dalam prosesi tayuh yang sudah dilakukan oleh Ki Soeringrono, wujud spiritual dari Keris Wahyu Tumurun Kuno ini adalah seorang penginggil dalem kraton (pejabat tinggi kerajaan) yang menyebut dirinya dengan nama Tumenggung Ronggolawe. Dalam masa kejayaannya beliau adalah abdi kinasih (bawahan yang paling disayangi oleh raja) dari Raja Tuban. Kemuliaan hidup yang dicapainnya hampir menyamai Raja Tuban saat itu.
Tilam = tikar/alas, Upih = semacam daun pandan yang dipakai untuk membuat tikar. Makna yang terkandung adalah kemauan untuk memulai usaha/tujuan/angan dari bawah dengan didasari niat yang baik dan benar.
Wahyu Tumurun = turunnya hidayah/berkah dari Yang Maha Kuasa. Hal ini bisa berupa rejeki yang melimpah, naiknya derajad kekuasaan/pangkat/jabatan, keharmonisan rumah tangga, atau berkembangnya usaha yang sedang dijalankan.
Secara keseluruhan Keris Wahyu Tumurun Kuno ini mempunyai energi yang menakjubkan dalam pencapaian keinginan yang dilandasi dengan niat baik untuk mendapatkan derajad kehidupan yang lebih tinggi baik berupa rejeki, pangkat/jabatan, pengembangan usaha, maupun keharmonisan keluarga.
Keris Wahyu Tumurun Kuno ini cocok dan wajib dimiliki oleh mereka yang ingin mencapai kemapanan dan peningkatan taraf hidup berupa : kenaikan pangkat/karir/jabatan, datangnya rejeki yang melimpah dari segala penjuru, berkembangnya usaha yang sedang dijalankan, serta keharmonisan rumah tangga.

Mahar Rp 2.567.888,-